Seorang pengusaha bertekad memenangkan perkaranya dengan pengusaha lain. Ia menanyakan kepada pengacaranya apakah kalau dia memberikan hadiah pada hakim, hakim akan bersimpati.
"Jangan, jangan sekali-kali!" cegah si pengacara.
"Anda pasti kalah kalau Anda menyogok hakim yang jujur itu."
Sang pengusaha tidak perduli dan mengirimkan sebuah mobil mewah kepada hakim tersebut. Kenyataannya dia memenangkan perkaranya.
"Aneh," kata si pengacara ketika tahu si pengusaha telah menyogok hakim. "Perbuatan Anda jelas salah."
"Memang benar," kata si pengusaha yang lihai itu. "Waktu mengirim mobil tersebut kutiskan nama lawanku sebagai pemberinya."
0 komentar:
Posting Komentar